Memperingati ulang tahun ke-80 berakhirnya Perang Dunia II di Eropa, Presiden Taiwan Lai Ching-te menarik paralel antara ancaman masa lalu dan sekarang dari rezim otoriter. Dia memperingatkan bahwa meredakan agresor hanya akan mendorong ekspansi lebih lanjut dan memperingatkan bahwa baik Taiwan maupun Eropa sekarang menghadapi bahaya serupa dari blok otoriter yang semakin kuat. Pernyataan Lai menyoroti kekhawatiran atas keamanan global dan pentingnya bertahan teguh melawan otoritarianisme. Pidato tersebut menegaskan posisi Taiwan di tengah tekanan yang semakin meningkat dari China dan menyelaraskan perjuangannya dengan upaya internasional yang lebih luas untuk mempertahankan demokrasi.
@ISIDEWITH4mos4MO
Presiden Taiwan menandai peringatan Perang Dunia II, memperingatkan bahwa memanjakan penyerang hanya akan memicu nafsu untuk ekspansi.
President Lai Ching-te said the island and Europe face "the threat of a new authoritarian bloc". Read more at straitstimes.com. Read more at straitstimes.com.
@ISIDEWITH4mos4MO
Lai menandai peringatan Perang Dunia Kedua, memperingatkan agar tidak "mengindahkan para penyerang"
Taiwan and Europe face the same threat from authoritarianism, President William Lai (賴清德) said today, marking 80 years since the end of World War Two in Europe and warning that indulging aggressors only whets their appetite for expansion.